Jumat, 25 Februari 2011

masih tentang diA, tapi ini hanya cerita, "kehidupan, cinta dan Tuhan"

Kelas X11 SMAN 10 Bandung adalah kelas yang mempertemukan kami. Sejak MOS kami sudah saling kenal, dan mungkin di antara banyak lelaki di kelas, yang terdekat adalah dia. Kedekatan terus berlanjut sampai akhirnya dia masuk ke dalam kehidupanku dan mr.RS. Terus mengusik dengan segala cara, ta hentinya menggangguku, setiap malam bahkan setiap waktu luangnya (mungkin).

Kenangan itu, mungkin menurutnya "ta ada kenangan di antara kami", tapi menurutku? banyak :)
Walaupun saat dia ucapkan "aku cinta kamu" , "aku mau jadi alasannya" (saat aku bingung mencari alasan untuk meninggalkan mr.RS) , atau apapun itu yang menerangkan rasa itu berbeda untukku, aku masih enggan berkata "ya, aku mau" , atau sekedar "aku suka" .. Tapi aku mengingat setiap detik bersamamu.

Mungkin Lembang adalah tempat yang selalu mengingatkanku "tentang kita".
Mengapa? Entahlah, tapi aku rasa perjalanan itu membuat aku sadar sebenarnya aku cinta dia. Aku merasa sangat nyaman berada di sampingnya, semakin terasa saat dia menarik ke dua tanganku untuk melingkari pinggangnya.

Aku sempat jatuh, karna beberapa minggu setelah perjalanan itu, kabarnya dia menjalin hubungan dengan salah satu adik kelas kami. Bisakah membayangkan sakitnya aku? Saat aku sadar, aku cinta dia, kenyataan berkata lain. Dia pergi meninggalkanku dan rasa itu. Aku hanya bisa terdiam, mengeluh, menyesal dan menangis, sambil terus menunggunya yang ta pasti akan kembali atau pergi untuk selamanya.

Tuhan menjawab penantianku, dengan membiarkannya kembali. Mungkin sedikit berbeda, kali ini dia memiliki sedikit luka karna mantan kekasihnya.

Hari itu PORAK (futsal), dia sebagai panitia, dan aku peserta. Dia memintaku memakai no punggung 12. Awalnya hari itu tampak biasa, sampai ku rasa mulai aneh ketika dia selalu membalas pesan ke handphone ku dengan no berbeda. Biasanya sih, pulsa kosong, ya sudah artinya bukan waktunya smsan. Pertandingan belum di mulai, tapi dia pamitan untuk foto angkatan kelasnya, dia berpesan jangan meninggalkan sekolah sebelum dia kembali.

Sesuai dengan permintaannya, aku menunggunya kembali untuk mengantar aku pulang. Di perjalanan, Jalan Pasantren tepatnya, dia tiba-tiba berkata,
                      "kalau aku suka kamu gimana?"
                      "yaa, ga gimana-gimana"
                      "kalau aku jadi pacar kamu gimana?"
beruntung dia tidak melihat betapa kagetnya aku, mungkin kulit hitamku berubah menjadi merah seketika saat itu, setelah terdiam beberapa saat aku kembali berbicara,
                      "hemm, yaaa ga gimana-gimana juga"
                      "jadi, mau jadi pacar aku?"
                      "tentu :) "
kami terus berbincang sampai akhirnya tiba di kediamanku, Pasir Jati.

Tak ingin munafik, dulu aku memang bukan orang baik (bukan berarti sekarang sudah baik), untuk shalat aku sangatlah malas. Semenjak ada dirinya, lama kelamaan aku merasa lebih baik, dan termotivasi untuk berubah. Aku tak tau apa yang ada dalam dirinya, tapi sepertinya menghipnotisku.

Tapi hubungan itu tak berjalan mulus, ada saja "pengganggu" yang membuatku jengkel hingga akhirnya aku kehilangan kendali emosiku. Mungkin dia jenuh, dan memutuskan untuk meninggalkan aku. Bodohnya aku, tak berkata apapun, hanya dengan meneteskan air mata aku berkata, "terserah kamu".

Akhirnya penyesalan pun selalu menghantui. Ternyata selama ini kesalahan itu aku, dan pikiranku yang ke kanak-kanakan. Semuanya hanya salah paham. Tapi apa daya, semuanya sudah terjadi dan dia jera bersamaku.

Setelah beberapa bulan berlalu, kami pun sudah berada di Universitas Padjajaran, kebetulan kami satu Universitas, hanya saja dia Fakultas Hukum, sedangkan aku Fakultas Ekonomi. Kami mendapat undangan untuk menghadiri reuni kelas kami dulu di Zipur (rumah salah seorang teman kami), dan seperti biasanya dia menjemputku dulu. Hari itu rasanya campur aduk, senang? iya, karna bertemu dengannya, sedih? iya, karna aku tau itu takkan lama. Perlakuannya masih sama seperti dulu, hingga aku lupa dia hanyalah mantan kekasihku. Malam semakin larut, sampai akhirnya kami semua harus berpamitan pulang.

Jujur, sejak malam itu aku berharap lebih.
Suatu hari, aku temukan di facebook miliknya, tanda cinta dari seorang wanita, walaupun hanya sebuah simbol "♥", tapi aku tau, perempuan itu adalah kekasihnya. Untuk kesekian kalinya aku jatuh, tapi saat itu ku yakinkan hatiku, ini adalah terakhir kalinya aku jatuh! aku akan melupakannya, dan memang harus melupakannya.

Dan ku pastikan, ini adalah foto terakhir pertemuan kami, dengan perasaan cintaku yang dulu.

"Terimakasih Adi Rangga Raspati, karna telah mengajarkanku banyak sekali pengalaman, pembelajaran, ketulusan atau apapun itu tetang kehidupan, cinta dan Tuhan :)"
Baik-baik dengan hidupmu sekarang, tetaplah menjadi Adi yang aku kenal dulu, jangan pernah berubah untuk hal yang negatif, aku akan terus mencoba menjadi pribadi yang lebih baik. Doaku menyertaimu, aku sayang kamu 220609.

Kamis, 24 Februari 2011

Aku, Tuhan dan Cinta

Aku adalah seorang lelaki berusia 30 tahun
Aku adalah lelaki yang selalu mencari jati diri
Aku adalah lelaki yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan

Ya, cinta, itu adalah alasan mengapa sampai saat ini aku belum memiliki pendamping hidup. Cinta? Ya, cinta. Bukankah seharusnya cinta itu memberikan keindahan? Bukan keterpurukan seperti aku? Siapa yang bisa memberitahu aku apa itu cinta? Sampai saat ini aku justru berfikir cinta adalah perusak hidupku, karna dengan hadirnya cinta aku bisa merasa sakitnya kehilangan cinta.

Hari-hari selalu aku lalui dengan kebiasaanku yang biasa orang-orang bilang ”autis”, aku tak peduli apa kata mereka, yang aku lakukan hanya mencari tau apa yang belum aku tau. Apapun itu, cinta? Mungkin juga.

Malam itu, 22 Januari 2011 pukul dua puluh dua tepat, aku sedang berkaca di kamar ibuku, aku menemukan sesuatu di bawah meja riasnya. Selembar kertas bertuliskan,
“Hidup itu berawal dari sugesti, jika sugesti itu baik maka hidup kita akan baik-baik saja, tapi sebaliknya jika sugesti itu buruk maka begitupun dengan hidup kita kemungkinan akan berjalan tidak mulus. Saat sesuatu mengingatkanmu pada masa lalumu, sekalipun itu buruk. Jadikanlah sesuatu itu sebagai kekuatan untukmu untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Termasuk cinta, jika hari ini kamu merasa cinta itu menyakitkan, maka percayalah di luar sana ada cinta yang akan membawamu dalam bahagia.”
Aku terdiam dan berfikir sejenak, “mengapa aku tak lantas pergi dan mencarinya? Mungkin itu adalah jawaban dari segala pertanyaanku tadi. Mungkin di luar sana akan ku temukan apa itu cinta”

Keesokan harinya, aku merasa sangat bersemangat untuk mencari cinta itu. Tidak lagi terpuruk dengan kisah cinta masa laluku itu. Sedikit bercerita, sebenarnya aku masih sangat sedih, karna wanita itu pergi untuk selama lamanya tepat di hari pernikahanku. Dia meninggal karna serangan jantung.  Hah, sudahlah, makin aku ingat, makin sakit hati ini.

Pagi itu, aku berpamitan kepada kedua orang tuaku untuk kembali mencari pekerjaan. Aku di pecat dari pekerjaanku yang lama,  karna menurut pengamatan bos di perusahaan itu, kinerjaku tak lagi bagus, tak lagi produktif, bahkan konsentrasi pun hilang. Hingga apapun yang aku lakukan hasilnya jauh dari maksimal, itu sangat merugikan perusahaan, dan akhirnya perusahaan memutuskan untuk memecatku.

Hari beranjak senja, namun tak jua ku temukan pekerjaan itu. Aku harus tetap semangat mencari pekerjaan itu. Itu akan menjadi awal dari kehidupan baruku, tanpa wanita itu. Tak ku pungkiri aku cukup lelah dengan hari ini, hingga ku putuskan untuk beristirahat sejenak dan membeli sebotol minuman untuk melegakan dahaga ini. Ku temukan sesosok wanita cantik di sana, sedang bersantai juga.
          Tak ku sangka ia menyapa dan bertanya padaku, “hai, saya Kirana, anda siapa? Sedang apa disini?”
          Dengan sedikit heran lalu ku jawab, “saya Aditya, senang bertemu dengan anda. Saya sedang beristirahat disini setelah seharian mencari pekerjaan, anda sendiri?” percakapan pun di mulai dari pertemuan tidak di sengaja itu
          “saya sedang ingin bersantai saja, karna kebetulan pekerjaan saya telah selesai. Maaf saya lihat dari raut muka anda tampak sangat lelah? Lalu kalau boleh saya tau, mengapa seusia anda masih mencari pekerjaan, bukankah sewajarnya seusia anda sudah memiliki pekerjaan tetap?”
          “ya, sebelumnya saya memang tengah bekerja di suatu perusahaan, tapi ....” aku memotong ceritaku, dan bertanya,  “tak apa jika saya menceritakan hal ini pada anda?”
          “jika anda mempercayai saya, itu tidak masalah”
          “baiklah, saya percaya. Saya di pecat dari perusahaan lama saya, karna kinerja saya yang semakin memburuk. Sebenarnya ini semua karna cinta, keterpurukan, kemiskinan, dan semua penderitaan yang saya rasa karna cinta”
          “mengapa anda beranggapan demikian?”
          “karna wanita itu, pergi tepat di hari pernikahan kami. Saya sangat terpukul, saya sangat mencintai dia, sampai sebelumnya saya rela memberikan apapun untuknya, saya sangat marah pada Tuhan saat itu, mengapa Ia mengambilnya di saat yang tidak tepat? Bukankah Tuhan itu memberikan kebahagiaan untuk umatnya? Tapi mengapa Tuhan malah memberikan kesedihan yang teramat sangat. Jika Tuhan itu memang ada lalu mengapa Ia diam saja melihat saya yang terpuruk?”
            “mungkin Tuhan murka karna cinta anda yang begitu besar untuk wanita itu, apa cinta anda untuk-Nya sama melebihi cinta anda untuk wanita itu? Saya rasa justru kebalikannya. Percayalah, Tuhan tidak akan selalu memberikan apa yang anda inginkan, tapi Tuhan akan selalu memberikan sesuatu itu pada waktunya, dan itulah yang terbaik untuk anda. oh ya, sebelum saya lupa, apa anda suka desain? Perusahaan saya sedang membutuhkan desainer”
            “kebetulan saya dulu sekolah di bagian desain. Mengapa anda tak memberitahu saya jika ada lowongan pekerjaan di perusahaan anda sejak dulu? Jadi kan saya tak perlu berlarut-larut dalam kesedihan saya”
            “apa anda pernah datang pada saya? Bagaimana saya bisa tau anda membutuhkan bantuan saya, sedangkan anda tak pernah datang pada saya?”
Sejenakku merenungkan kata-kata wanita itu, “benar juga perkataan anda”
            “melanjutkan komentar saya tadi. Begitu pun Tuhan, bagaimana anda bisa menyalahkan Tuhan dengan apa yang terjadi pada anda? bagaimana Ia bisa membantu anda untuk bahagia? sedangkan anda tak pernah datang kepada-Nya

Aku tercengang dengan pernytaan wanita itu, betapa tidak, mengenalinya pun tidak, tapi seakan-akan dia mengenalku sudah sangat lama. Aku terus mengartikan kata-katanya, apa mungkin dengan kata lain aku adalah seorang musyrik, yang memuja selain Tuhanku secara berlebihan? Bahkan mungkin cintaku untuk wanita itu, lebih besar dari rasa cintaku untuk Tuhanku? Tak hentinya pertanyaan menghujam fikiranku.

Entah apa yang ada di dalam fikirannya, dia tiba-tiba datang, menyapaku dan memberikan satu pencerahan atas semua keterpurukanku. Entah itu yang biasa kebanyakan orang bilang “cinta pada pandangan pertama”, atau memang ini jawaban dari Tuhan atas segala kemarahanku pada-Nya? Ia memberikan seorang wanita baik seperti Kirana untuk membimbing aku agar lebih baik. Aahh entahlah! yang aku tau, aku mencintainya, dan aku mencintainya karena-Mu, Tuhanku. Karena itulah aku memutuskan untuk menikahinya. Benar saja, kehidupanku sekarang jauh lebih baik dari kehidupanku sebelumnya, aku bahagia bersama Kirana istriku dan aku lebih mengenal siapa Tuhanku.

semangatku

Mario Teguh quote : Aku tahu Tuhan, Engkau tak mungkin membiarkanku bersedih, tanpa rencana pembahagiaanku :)

Selasa, 22 Februari 2011

aku pernah berucap, dan aku akan menepatinya

dalam keadaan apapun dia tetap milikmu
karna pada kenyataannya kami memanglah hanya sahabat
hilangkan semua fikiran negatifmu
percaya padaku, juga dia
aku takkan mengambilnya darimu
begitu juga dia
takkan sedetikpun berpaling darimu

aku tau betul bagaimana dia dan kesetiannya
sebagai sahabat
aku hanya ikut menjaganya, untukmu
jangan khawatir sayang
aku mulai tau sampai dimana batasku dekat
percaya! itu adalah kunci logika sehatmu
menjauhkanmu dari prasangka buruk
tentang aku dan dia

aku menyayangimu selayaknya adik kandungku
kakak mana yang tega menyakiti adiknya?
tidak akan pernah lagi !!
aku pernah berucap, dan aku akan menepatinya
ta akan ku ulangi kesalahanku itu

coba dengarkan hanya apa yang seharusnya di dengar
rasakan hanya apa yang seharusnya di rasa
resapi dan pahamilah

aku berharap hubungan aku, kau dan dia
selamanya akan tetap baik-baik saja

_____________________________________________

aku bikin tulisan ini khusus buat Nisa Ridhnuari
semoga di balik semua kesalah fahaman ini, ada hubungan yang semakin erat di antara kita..
semoga langgeng terus yaaa sama Rd. Yan Apriansyah nya ..
buat :
Ica : jagain sahabat aku yaaa :)
Yan : jagain ade aku yaaa :)

Selasa, 08 Februari 2011

selalu ada tempat untuk cinta, disini

sedikit demi sedikit, rasa itu pudar
menghilang bersama waktu

perlahan tapi pasti
aku akan meninggalnya
sekarang atau nanti
itu hanya masalah waktu

sudah terlalu lama
sudah terlalu sakit
sudah seharusnya terlupakan
kau dan dia memang memiliki cinta
dan cinta ini ?
biarkan hanya sebatas kenangan

sebesar apapun sakit itu
kan ku yakinkan hati
selalu ada tempat untuk cinta, disini
siapapun bisa menyentuhnya
tentu tidak sedekat kulit ini
ia jauh dan sangat sensitif
tapi dekat untuk siapapun yang memiliki cinta :)